Kesadaran pada pentingnya sustainability merupakan tantangan bagi pemerintah Indonesia, dalam proses pembangunan nasional. Perkembangan ekonomi nasional Indonesia terus dipercepat dengan langkah strategis pemerintah meluncurkan program pembangunan ekonomi lokal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sesuai dengan tantangan yang disebut business sustainability (BS), manajemen BUMDes perlu merepresentasikan upaya tidak hanya berfokus pada profitabilitas, namun juga fokus pada pengelolaan ekonomi, sosial dan lingkungan (economic, social and environmental) yang mengarahkan sustainability dengan mengajukan modifikasi kapabilitas fungsional untuk ekonomi, lingkungan dan kompetensi sosial secara simultan, dengan berbasis kearifan lokal (local wisdom). Literatur dynamic capability memperlihatkan pentingnya orchestration untuk komplementer ordinary dan dynamic signature capabilities bagi organizational knowledge creation dalam inovasi. Orchestration dilakukan untuk mengintegrasikan dynamic signature capabilities dan ordinary capabilities guna mencapai keunggulan bersaing.
Paper ini merupakan usulan untuk penelitian lebih lanjut mengenai orkestrasi dynamic dan operational capability dan pengaruhnya pada kinerja sustainability (economic, social dan environment). Pentingnya local wisdom “ hamamayu hayuning bawono” yang merupakan mutiara budaya Jawa, sebagai partisipasi unik yang dapat dikembangkan dalam melakukan inovasi di Indonesia. Ada 12 hipotesis yang diajukan, yang ditunjukkan dalam model penelitian. Populasi dalam penelitian ini merupakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di seluruh Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian organisasi yang diambil dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Responden meliputi seseorang yang menjadi manajer BUMDes. Uji hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan regression analysis dan hierarchical mediated regression analysis.
Keyword : Orchestration, Dynamic Capability, Operation Capability, Innovation, Bumdes,