Penelitian untuk Mengetahui kebutuhan fasilitas-fasilitas simpang empat tak bersinyal yang akan digunakan dan untuk mengetahui perbandingan kinerja antara dua simpang empat tak bersinyal terhadap derajat kejenuhan di antara dua simpang. Serta merencanakan kelayakan simpang empat untuk mengetahui titik jenuh simpang untuk beberapa tahun kedepan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey pendahuluan yang dilakukan untuk mendapatkan data, baik data primer maupun data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung (observasi) dalam pengambilan jumlah kendaaan yang melewati simpang dan melakukan pengukuran simpang, sedangkan data sekunder adalah data yang menyangkut objek kajian yang diperoleh dari sumber lain. Yang dimaksud sumber lain dapat berupa instansi pemerintah ataupun instansi suwasta yang bentuknya berupa dokumen hasil kegiatan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbandingan simpang empat tak bersinyal menggunakan dua metode yaitu metode MKJI 1997 dan PKJI 2023 yang mengalami peningkatan dan penurunan. Hal ini disebabkan karena jumlah kendaraan yang melewati simpang empat memiliki tipe lingkungan dan hambatan samping berdasarkan FHS untuk rasio kendaraan bermotor.
Keyword : Mkji 1997 Dan Pkji 2023,