Daun kelor (Moringa oleifera Lam.) mengandung zat besi yang diperlukan untuk eritropoesis. Zat besi sangat penting sebagai fungsi biologis termasuk respirasi, produksi energi, sintesis DNA, dan proliferasi sel. Tubuh manusia telah berevolusi untuk melestarikan keberadaan besi, termasuk mendaur ulang besi setelah pemecahan sel darah merah dan retensi besi tanpa adanya mekanisme ekskresi. Pengelolaan terapi anemia defisiensi besi secara umum difokuskan pada penyimpanan besi. Terapi defisiensi besi dengan atau tanpa anemia adalah profilaksis preparat besi peroral dan lini pertama untuk defisiensi besi individual tanpa inflamasi juga preparat besi (Fe) peroral. Penyediaan zat besi dari bahan alam sangat mudah didapat, murah, dan mudah pengolahannya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar zat besi dalam bentuk daun maupun ekstrak daun kelor yang berasal dari Kabupaten Bantul dan Kulonprogo, kemudian ekstrak daun kelor yang memiliki kandungan zat besi tertinggi dibuat sediaan kapsul dengan metode granulasi basah. Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak daun kelor secara maserasi menggunakan etanol 96% kemudian dilakukan pengujian kadar Fe pada daun kelor basah, kering, dan ekstrak daun kelor menggunakan metode Spektorofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar Fe dalam daun kelor basah yang berasal dari Bantul dan Kulonprogo adalah 27,40 mg/kg dan 35,10 mg/kg, dalam daun kelor kering yang berasal dari Bantul dan Kulonprogo adalah 92,21 mg/kg dan 244,43 mg/kg, dan dalam ekstrak daun kelor yang berasal dari Bantul dan Kulonprogo adalah 13,17 mg/kg dan 33,38 mg/kg. Pembuatan granul menggunakan metode granulasi basah dengan bahan tambahan laktosa, aspartame, dan Mg stearat. Hasil karakterisasi uji fisik granul menunjukkan kandungan air sebesar 1,23%, sudut istirahat 25,9°, waktu alir 6,27 detik, indeks kompresibilitas 7%, dan rasio hausner 1,07. Hasil karakteristik uji fisik kapsul ekstrak daun kelor menunjukkan waktu hancur 10,38 menit dan keseragaman bobot 0,29%. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kandungan Fe tertinggi berupa daun kering yang berasal dari Kulonprogo, hasil karakteristik uji fisik granul dan kapsul memenuhi persyaratan baik
Keyword : Daun Kelor, Kadar Fe, Formulasi, Kapsul, Ekstrak,