Penggunaan beton yang terus meningkat menyebabkan berkembangnya penelitian terhadap teknologi pembuatan beton dengan menggunakan bahan tambah maupun bahan pengganti pada campuran beton. Perancangan campuran beton mengacu pada metode SNI 03-2834-2000 dengan target kuat tekan rencana 20 MPa pada umur 28 hari. Penggunaan serat bambu (SB) sebanyak 1% dan abu ampas tebu (AAT) sebanyak 6%, 12% dan 18%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan serat bambu mengalami penurunan kuat tekan sebesar 6,42% menjadi 20,21 MPa pada umur 28 hari. Pengganti sebagian semen dengan abu ampas tebu memberikan pengaruh terhadap kuat tekan beton. Pengujian kuat tekan rata-rata beton umur 28 hari, menunjukkan bahwa benda uji dengan komposisi serat bambu 1% dan abu ampas tebu 18% memiliki nilai kuat tekan beton sebesar 23,07 Mpa. Peningkatan kuat tekan linier dengan peningkatan modulus elastisitas. Nilai tertinggi rata-rata modulus elastisitas mencapai 20493,09 MPa pada benda uji BSB1 AAT6. Pengujian kuat tarik belah rata-rata beton umur 28 hari menunjukkan bahwa benda uji dengan kode BSB1 memiliki nilai kuat tarik belah tertinggi yaitu 6,48 MPa.
Keyword : Beton Normal, Abu Ampas Tebu, Serat Bambu, Kuat Tekan, Modulus Elastisitas, Kuat Tarik Belah,